Minggu, 08 Februari 2015

Kisah Daud dan Jalut (Intermezo)

Dahulu ada kisah sejarah Nabi Daud yang Cuma prajurit di pasukan Raja Thalut (Raja Israil saat itu). Perang antara Bani Israil sama Penguasa Palestina waktu itu. Mereka mau ngerebut kembali Kota tempat tinggal mereka. 
Nah ada Jenderal Besar Pasukan musuh namanya Jalut. Dia ini bertubuh kekar dan sangat besar, 3x lipat besarnya dengan tubuh pasukan Raja Thalut. Dia sangat ditakuti oleh semua orang. Sebelum mulai perang si Jalut ini nantang duel sapa saja yang brani ngalawan dia (memang waktu itu budaya sebelum perang adalah duel single antara jagoan yang dipilih masing-masing pihak), gini critanya….”

Jalut: “Hooyy… pasukan Israil! Sapa yang mau maju duel sama saya???” suaranya lantang dan menggelegar.

Pasukan Israil semua diam gak ada yang nyahut. Ciut.

Jalut:”Hooy, Sapa yang brani cepat maju sini! Cuma segini ya nyali kalian?? Ini yang dibilang pantas Tuhan Kalian disembah?? Pantas kalian perang lawan kami?! Padahal nyali kalian Cuma sehelai rambut!!”

Pasukan musuh dan Jalut ketawa semua, menghina. Pasuka Israil diem, kesel tapi tetep ciut nyali. Karna ga ada yang mau mati duluan, perang aja belum dimulai.

Daud, seorang pemuda yang kecil badannya, kesel karna diliat teman-temannya Cuma diem padahal Tuhan mereka dihina dan diketawain. Gag ada yang nawarin diri maju duel sama si Jalut. Akhirnya dia datang ke Raja Thalut buat minta izin.

Daud:“Ja..raja…”

Raja:”uyyy.. knapa?”

Daud:”gini Ja… saya mau izin ngadepin si demek Jalut itu ya…”

Raja geleng-geleng kepala. Gak habis pikir. Badannya kecil gini kok nekat. Mau bunuh diri apa?

Raja:”bukannya saya gag bolehin Ud.. Tapi nyadar diri dulu.. Kamu masi muda Ud, nikah aja belon..jangan sia-siain nyawamu deh…”

Daud:”wahh.. Raja ngehina saya.. kecil-kecil gini saya jago loh Ja… sminggu yang lalu saya ngalahin Macan di hutan yang mau nyerang saya, lah kmarin tu malah saya sendirian nangkep beruang hutan soalnya ngancurin kebun ma nakut-nakutin domba-domba saya. Apa masi kurang tuh bukti?”

Raja melotot kaget denger ceritanya. Gag nyangka. Akhirnya Raja berat hati bolehin si Daud ngadepin si Jalut.

Raja:”ya terserah kau lah Ud.. gini aja, biar tambah semangat, kalo kamu menang lawan tu monster, saya kasih salah satu anak perempuan saya buat kamu nikahin. Kamu jadi menantu saya nanti.. gmana??”

Daud:”boleh..boleh..boleeeehh” jadi tambah semangat. “liat ajalah Ja duduk tenang disana. Bakal kubuat tumbang tu si demek Jalut..”

Akhirnya Daud maju ke tengah lapangan ngadepin si Jalut, sedangkan temen-temennya di belakang berdoa. Sebagian doain si Daud selamat dan menang, sebagian doain si Daud biar arwahnya masuk Surga karna pasti kalahnya. Bagaikan kurcaci lawan Hulk kalo Daud yang maju.

Jalut: “Hahahaa… ini anak kecil, kamu mau maen apa disini. Ga ada mainan dsiini.. cepet sana pergi, nanti dicari ibumu, HAHAHAHA”

Daud diem ngambil ketapel yang disimpannya di saku blakang clananya.

Jalut:”Whahaha, buat apa mainanmu itu, mau ngalahin saya pake itu?? Butuh 1000 tahun lagi kalo mau ngalahin saya pake itu! Apa mau saya pinjemin ni pedang buat kamu kerdil??”

Daud:”Gag, Makasih. Ini aja cukup kok” Daud santai lagi siapin peralatannya.

Jalut:”Wahaha, tenang aja kerdil! Saya bakal nyiksa kamu pelan-pelan sampe kamu mati. Sampe kamu mikir nyesel kenapa mau ngadepin saya! AHAHAHA!!!”

Semua pasukan musuh tertawa. Pasukan Israil tambah pucat.

Daud:”Gag usah banyak omonglah. Klo saya mati ya mati syahid, kalo kamu mati ya nasibmu lah! Gede Badan doank!”

Jalut yang marah karna dihina Daud, bersiap maju buat nebas Daud. Daud yang udah siap senjatanya langsung ambil sikap ngarahin ketapelnya.

PLAAK!!!

Tembakan Pertama tepat ke mata kiri si Jalut.

Jalut:”AAARRGH! MATAKU!”

Geram, si Jalut coba deketin Daud buat langsung nebas kepala Daud

Dasar si Daud lincah kek kancil. Dia lompat ke arah kanan, ngarahin lagi ketapelnya ke Jalut.

PLAAK!!!

Tembakan kedua tepat ke mata kanan si Jalut.

Jalut:“OOAARRGHH!!!”

Kini kedua mata Jalut sudah buta berdarah gag bisa ngeliat lagi. Jalut berlutut nahan sakitnya. Dia enggak tahu lagi dimana posisi Daud, makanya dia nebas-nebas pedangnya ke segala arah di sekitar dia, padahal Daud agak jauh di depannya.

Akhirnya Daud siap buat tembakan terakhirnya.

KRAAK!!!

Tembakan ketiga tepat mengenai jidat si Jalut. Suara tengkorak yang retak dari jidat Jalut terdengar keras.

Akhirnya Jalut ambruk. Gag bergerak. Mati. Tak bernyawa. Koit.
.
Daud:”good bye!!!”

Semua pasukan di kedua belah pihak diam kaget gag percaya apa yang dilihat mereka. Hanya 3 kali tembakan ketapel Daud buat si Jalut Mati?!? Secepat itu pula??

Akhirnya meledaklah kegembiraan pasukan Thalut sadar kalo memang si Daud yang menang.
Ada yang sujud syukur. Ada yang sampe buka baju perang dan telanjang dada mengelilingi lapangan, ada yang nyalain mercon, ada yang lepas balon-balon ke udara, ada yang malah nangis bahagia dan berniat nanti anaknya kalo lahir dinamain Daud ajah.

Dan pasukan musuh langsung pasang kaki seribu buat lari ketakutan. Sudah hancur mental mereka karena kemenangan Daud.

Ane:
“Nah, gimana? Nabi Daud ngasih pelajarankan kalo musuh itu lebih besar daripada kita, yang dipake tu otak yang pintar dan senjata yang tepat. Mana mau Daud ngelawan Raksasa itu pake pedang senjata yang sama dipake musuhnya. Ya dia mikir donk, Cuma nyerahin nyawa aja kalo cuma Nyali yang Besar Tapi Otak Kerdil…. Sekian terima kasih”

Istri:
“Loh pah?? Sudah selesai critanya? Ayoo crita lagii.. seruu nih pah, seneng denger kamu crita..”

Ane:
“Kapan-kapan aja lagi :p”
“Astaga mah, tuh kan jadi lupa deh sampe mana tadi ngitung data laporanmu… arrrghhh”

Istri:
“Ya diulang aja lagi pah dari awal.. xixixi”

“Jadi Pah, kalau kamu lawan bule yang badannya gede dan kekar, mau pake senjata apa pah??”

Ane:
"Hmmmmm, Pake Karet Lah!!”

Wkwkkk :v


-THE END-

6 Tipe terkabulnya doa



Ada dua kemungkinan Terkabulnya Do'a kita yaitu ; cash dan delayed.

Rasulullah saw. bersabda:
“Tidak ada seorang muslim yang menghadapkan mukanya kepada Allah untuk berdo’a, kecuali Allah akan mengabulkannya (memberikannya). Kadang-kadang, pengabulannya dipercepat (cash) dan kadang diperlambat/ditanggauhkan (delayed).” (HR. Ahmad dan Hakim)

Pengabulan do’a ada yang cash (langsung/kontan). Misalnya, saat tahajud kita minta jodoh yang shaleh. Ternyata, siang harinya ada yang melamar dan besoknya menikah. Inilah do’a yang cash (kontan).

Ada juga do’a yang delayed (tertunda / ditangguhkan). Misalnya, hari ini kita berdo’a, tetapi dikabulkannya baru lima tahun kemudian. Inilah do’a yang delayed (ditangguhkan). Bahkan ada juga do’a yang pengabulannya tidak di dunia, tetapi menjadi deposito amal shaleh kita di akhirat. Ini juga merupakan bentuk pengabulan do’a yang delayed (ditangguhkan).

Prinsip-prinsip dalam berdo’a harus dipegang teguh agar kita tidak berprasangka buruk kepada Allah swt. dan tidak putus asa dari rahmat dan karunia-Nya.

Bisa saja kamu membenci sesuatu padahal hal itu baik untuk kamu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal hal itu buruk bagi kamu. Dan Allah-lah yang mengetahui, sedangkan kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah 2:216)

“Bisa saja kamu membenci sesuatu padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An-Nisa 4:19)


1. Awali Do’a dengan Asmaul Husna.
“Allah mempunyai Asmaul Husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu…” (QS. Al-A’raf 7:180)
Asmaul Husna artinya nama-nama Allah yang baik, seperti Ar-Rahman (Maha Pemurah), Al Hakiim (Maha Bijaksana), Ar-Rahiim (Maha Penyayang), Al Kariim (Maha Dermawan), Al ‘Aliim (Maha Mengetahui), dan lain-lain.

2. Ucapkan Kalimah Tauhid
Setelah membaca Asamul Husna, lalu kita ucapkan Kalimah Tauhid, yaitu pernyataan yang mengekpresikan keimanan kita kepada Allah swt. Kita nyatakan bahwa Allah swt. itu Maha Tunggal, Maha Berkuasa, tidak ada sekutu bagi-Nya, dan lain-lain.

Adapun Kalimah Tauhid yang sebaiknya kita baca saat berdo’a adalah sebagai berikut,

[Allahumma inni as aluka bi anni asyhadu annaka antallahu laa ilaaha illa antal ahadu shamadul ladzi lam yalid wa lam yuulad wa lam yakun lahu kufuwan ahad ]
“Sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ya Allah, dengan bersaksi bahwa sesungguhnya Engkau adalah Allah Yang tiada Tuhan selain Engkau, Yang Maha Tunggal dan Yang menjadi tempatku bergantung, Yang tidah beranak dan tidak diperanakkan, serta tak ada yang menyamai-Mu seorang pun.” (H.R.Abu Daud, Tirmizdi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dan Hakim)

[Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbaru, Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lahu, lahulmulku walahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai-in qadiir, laa ilaaha illallaahu, walaa haula walaa quwwata illa billaah]
“Tiada tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar, tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Tunggal, tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kerajaan dan milik-Nya pula segala puji, dan Dia berkuasa atas segala sesuatu. Tiada Tuhan selain Allah dan tiada daya serta tak ada kekuatan selain dengan kekuatan yang datang dari Allah.” (H.R.Thabrany)

3. Iringi do’a dengan prasangka baik.
Berdo’a harus diiringi dengan prasangka baik kepada Allah swt. bahwa Dia akan selalu mengabulkan do’a kita. Apabila do’a belum dikabulkan, kita harus yakin bahwa apa yang kita pinta mungkin menurut Allah swt. kurang baik, karena itulah Dia tidak mengabulkan permintaan kita, atau tanpa kita sadari Allah telah menggantinya dengah yang lebih baik. Yakinlah, Allah swt. hanya akan mengabulkan permintaan yang sekiranya akan menjadi kebaikan untuk diri kita.
Sesungguhnya Allah ‘azza wa jalla berfirman: “Aku akan mengikuti persangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Dan Aku selalu menyertainya apabila ia berdo’a kepada-Ku”. (H.R.Bukhari dan Muslim)

4. Berdo’a dengan hati yang mantap
Allah akan mengabulkan do’a yang lahir dari hati yang sungguh-sungguh (mantap), karena itu bersungguh-sungguh dan optimislah bahwa do’a kita bakal dikabulkan-Nya.

“Wahai manusia, jika kamu memohon kepada Allah ‘azza wa jalla, mohonlah langsung kehadirat-Nya dengan keyakinan yang penuh bahwa do’amu akan dikabulkan, karena Allah tidak akan mengabulkan do’a yang keluar dari hati yang lalai.” (H.R.Ahmad)

5. Berdo’a dengan kerendahan hati dan suara lembut
Kebalikan dari rendah hati adalah sombong. Kalau kita ingin do’a kita dikabulkan, kikislah serta kuburlah sifat-sifat sombong atau takabur. Ketahuilah, Allah hanya akan mengabulkan do’a orang-orang yang rendah hati.

“Berdo’alah kepada Tuhanmu dengan berendah hati dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak suka kepada orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-A’raf,7 : 55)

Selain dengan rendah hati, berdo’a sebaiknya dilakukan dengan suara yang lembut, karena Allah itu maha Mendengar dan Maha Mengetahui. Kita tidak perlu berdo’a dengan berteriak. Rasulullah saw. pernah menegur sejumlah shahabat yang berdo’a dengan berteriak-teriak, Sabda Nabi saw.: “Hai Manusia, sesungguhnya Dzat yang kamu seru itu tidak tuli dan tidak jauh, sesungguhnya Tuhan yang kamu seru itu ada diantara kamu, bahkan diantara leher kamu !” (HR. Muttafaq ‘Alaih)

6. Ulangi Permintaan do’a minimal Sebanyak tiga kali
Saat berdo’a, Rasulullah saw., suka mengulanginya hingga tiga kali.

“Nabi saw., apabila berdo’a, beliau mengulanginya tiga kali, dan apabila meminta, juga mengulanginya tiga kali.” (H.R.Muslim).

Iringi do’a dengan ikhtiar (usaha)
Do’a dan ikhtiar bagaikan dua sisi dari satu mata uang. Keduanya saling melengkapi, tidak bisa dipisahkan. Kalau kita minta ilmu, barengi dengan belajar, minta harta, dampingi dengan usaha, minta sukses dalam karier, iringi dengan kerja keras, minta kesembuhan, ikuti dengan pengobatan, dan lain-lain.

“…Bekerjalah (berusahalah) kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang beriman akan melihat pekerjaan (ikhtiar)mu itu…” (QS. Attaubah 9:105)


Kesimpulannya, setiap do’a yang kita panjatkan pasti akan dikabulkan Allah swt. Adapun bentuk pengabulannya, ada yang langsung, ada pula yang di tangguhkan hingga beberapa bulan atau tahun, bahkan ada yang ditangguhkan sampai hari akhirat, menjadi deposito pahala di akhirat nanti. Agar do’a berpeluang dikabulkan, kita harus mengawalinya dengan Asmaul Husna, mengucapkan Kalimah Tauhid, berprasangka baik pada Allah, optimis, lakukan dengan rendah hati, ulangi beberapa kali, dan iringi dengan usaha.